Rape Culture - STOP Victim Blaming!





Di postingan sebelumnya, saya menceritakan tentang kegiatan-kegiatan saya sekarang ini. Nah untuk post ini, saya mau berbagi pendapat nih tentang topik "Rape Culture" yang lagi ramai sekarang ini.

Hari ini, saya melihat sebuah posting di Instagram mengenai pelecehan sexual dan darisitu saya coba cari-cari info dan data-data dari internet. and it was really shocking.
Yang bikin saya sangat kaget adalah ketika orang-orang malah menyalahkan korban pelecehan dan malah cenderung mem-bully mereka.
Sebagian besar dari mereka menyalahkan masalah pakaian.
katanya, "salah sendiri bajunya sexy" "bajunya sexy gitu ya iyalah ngundang pelecehan" "kalau ga mau jadi korban jangan pake baju sexy" etc etc yang kurang lebih isinya sama. Bahkan ada beberapa yang terang-terangan mem-bully atau menghina korban dengan kata-kata kasar.
Di sini saya agak kaget juga, ini orang-orang otaknya pada dimana ya?
Kalau mereka atau saudara mereka atau orang yang mereka sayangin yang jadi korban gimana? Apa mereka akan tetap menyalahkan pakaian?

Berdasarkan hal-hal itu, saya mau menyampaikan sedikit pendapat saya soal hal ini.
Banyak orang-orang yang mengatakan "ga ada asap kalau ga ada api" dan entah gimana orang itu berfikir bahwa "api" nya itu pakaian korban . Seriously? Apa ga pernah terfikir kalau "api" nya itu adalah otak/pikiran kotor dari para pelaku itu? kenapa harus menyalahkan korban ketika sudah sangat jelas siapa yang salah dan siapa yang melakukan tindakan kriminal.

Saya bicara logika aja dulu, korban pelecehan seksual (Verbal/Non Verbal) itu bisa dari berbagai kalangan, berbagai usia, berbagai ras dan berbagai jenis kelamin. Dan Jenis dari pelecehan seksual juga beragam, dari mulai pemerkosaan, menggoda dengan kata-kata vulgar, cat calling, menyentuh tanpa persetujuan dan lain sebagainya.

Sekarang coba di fikirkan, ada anak kecil atau bahkan bayi yang menjadi korban kekerasan seksual, apa itu artinya baju dari si anak kecil/ bayi tersebut terlalu sexy? Saya rasa tidak. dan akan ada yang menjawab, "itu pedofil, beda, itu udah termasuk sakit jiwa". Oh oke, tapi tau apa yang saya dapat dari beberapa berita? Pelaku pelecehan pada anak kecil itu BANYAK yang melakukan hal tersebut karena nafsu yang tidak terbendung, kebanyakan nonton video mesum dan hal-hal lainnya. Bukan, meraka bukan pedofil, mereka hanya merasa harus melakukan pelecehan tersebut untuk menyalurkan nafsu mereka pada siapapun yang menurut mereka mudah dan kemungkinan melapor nya kecil. Dan itu adalah anak kecil / Bayi, yang masih polos tidak mengerti apapun. yang masa depannya mereka rusak demi memuaskan nafsu.

Sekarang kita lihat orang dewasa yang menjadi korban pelecehan seksual. Banyak yang bilang ini gara-gara pakaian si korban sexy. Silahkan di cek atau di cari sendiri ya infonya, ada sebuah pameran berupa "Rape Victim's Clothing" di Belgium yang menunjukkan pakaian dari korban-korban pelecehan sexual. Dan silahkan anda lihat sendiri, sebagian besar pakaian korban adalah pakaian normal, tidak sexy, tidak terbuka secara berlebihan, pakaian sehari-hari yang orang normal pakai kemana-mana. Kaos dan celana jeans, seragam kerja (Kantoran, polisi, dokter, suster, polo shirt, etc), Dress tertutup selutut, kaos tangan panjang, bahkan pakaian muslimah/syar'i pun ada di situ. Lalu sebelah mananya yang katanya "Pelecehan seksual itu ada karena baju korbannya sexy"?

Sebegitu dangkalnya kah otak kalian sampai tega menyalahkan korban? Sebegitu ga punya hatinya kah kalian sampai harus menghina korban? Ketika korban itu sudah tersakiti dan merasa terhina karena pelecehan yang dia terima.

Stop Victim Blaming. Jangan biarkan pelaku pelecehan merasa apa yang dia lakukan itu tidak salah. Jangan jadi manusia bodoh yang malah menyalahkan korban.
Oh, dan saya sangat terbuka untuk diskusi bila ada yang kurang setuju dengan pendapat saya.

See u in my next post!

No comments:

Post a Comment