Seserahan = Barang Mewah

Hello Again

Masih seputar kehidupan saya, kali ini saya mau membicarakan tentang seserahan. Karena saya sedang dalam persiapan untuk menikah, keluarlah topik seserahan ini. Dan ada satu hal yang sejujurnya mengganggu saya. Seserahan = Barang Mewah atau mahal. Pasti untuk yang sudah menikah atau sedang dalam persiapan menikah juga tau maksut dari kata-kata itu.

Entah dari mana asal mulanya, sekarang ini seserahan itu seperti ajang atau kesempatan untuk calon pengantin wanita untuk meminta barang-barang yang cenderung mahal bahkan mewah dengan merk-merk nya yang wow, sampai ada kata-kata "Malu dong masa seserahannya murah" "Malu dong masa seserahannya sedikit" . Dan jujur, itu sangat mengganggu sekali, karena seserahan ini dijadikan ajang pamer atau gengsi oleh orang-orang jaman sekarang.

Seperti yang mungkin sudah banyak orang tau, seserahan ini umumnya diberikan oleh calon pengantin pria kepada calon pengantin wanita. Waktu penyerahannya pun beragam, ada yang satu hari sebelum pernikahan, ada yang malam sebelum hari pernikahan, ada juga yang sesaat sebelum Akad atau ketika acara Akad Nikah. Biasanya hal ini tergantung dari adat dan budaya dari masing-masing keluarga. Barang yang diberikan pada saat seserahan juga beragam, dan biasanya jumlahnya Ganjil. Jenis-jenis nya itu sendiri umumnya terdiri dari Pakaian (Resmi atau Casual), Sepatu, Make up, Tas, Peralatan Mandi, Pakaian dalam, Baju tidur dan lainnya sesuai permintaan dari Calon pengantin wanita. Yang memilih pun biasanya calon pengantin wanita, ini sebenarnya karena barang-barang tersebut akan lebih baik bila barang-barang yang memang akan digunakan oleh si calon pengantin wanita itu.

Balik lagi ke persiapan saya sendiri, sebenarnya saya kurang setuju dengan pendapat bahwa seserahan itu harus banyak dan harus barang yang mahal atau bermerk. Karena sejatinya seserahan itu kan barang yang digunakan oleh saya. Dan jujur aja saya bukan penggila barang bermerk. Selama barang itu saya suka, cocok dan nyaman digunakan, mau yang harganya Rp 1000 pun ga masalah. Lagipula untuk apa sih saya nambah-nambah beban sama calon suami dengan minta ini itu yang harganya mahal ketika saya sendiri tau gimana dia usahanya untuk cari uang untuk pernikahan ini? Dan saya juga tau kondisi calon suami saya, jadi untuk apa sih saya maksain?

Tapi yaa, balik lagi pandangan orang-orang terdekat yang bilang "Yang ber merk dong masa seserahan ga bermerk kan malu" "yang banyak seserahannya" dan lain sebagainya.
Jadi jujur aja saya juga galau sebenernya, saya ga mau minta beliin yang mahal-mahal, tapi orang-orang sibuk nyuruh saya beli yang mahal. Dan "orang-orang" disini adalah mereka yang tidak bisa saya tolak permintaannya. Tapi ya, kenapa mereka ga nanya atau setidaknya dengerin pendapat saya soal hal ini ya? ahh entahlah. Mungkin ada gengsi di sana.

Sebagai jalan tengahnya, saya mencoba membeli barang yang bermerk tapi yang harganya tidak terlalu mahal. Misalnya Make Up, saya coba cari yang merk-merk bagus dengan harga tidak terlalu mahal seperti ELF, Beauty Creations, dll. Masih bermerk, tapi harganya tidak semahal merk-merk seperti MAC, Channel, dll. Anggap saja supaya dua-duanya senang, karena jujur aja, kalau saya sih untuk apa malu pake barang murah atau tidak ber merk yang penting saya senang, saya suka, saya nyaman, dan lunas daripada pake barang mahal dan ber merk tapi dikejar-kejar hutang, jadi beban sosial karena merasa harus pake barang ber merk terus, dan ga nyaman.

Satu pelajaran dari hal ini, jangan memaksakan gaya hidup yang ga sesuai sama diri kamu. Jangan Sibuk memikirkan pandangan orang lain terhadap diri kamu, karena pada akhirnya yang membawa kamu ke Surga itu bukan barang-barang mahal, bukan pandangan orang terhadap diri kamu, bukan juga eksistensi kamu sebagai sosialita, tapi perbuatan, kebaikan dan amal ibadah kamu.
Lebih baik berusaha sebaik mungkin, beribadah sebanyak mungkin, berbuat kebaikan, menyumbangkan sebagian harta kamu untuk orang-orang yang membutuhkan, daripada hidup kamu habis sama gengsi. :)


No comments:

Post a Comment